Sabtu, 28 Januari 2012

Pendoa itu telah tiada….

Tulisanku  07-01-2012

Kami sebagai orang nasrani memiliki dasar dalam kehidupan adalah DOA, ada yang menyebut DOA itu sebagai nafas hidup orang kristiani. Dalam keluarga kami ada seorang yang selalu mendoakan dari ujung keluarga hingga bagian terkecil dalam keluarga. Beliau adalah nenek kami terkasih, tak pernah sedikitpun ia melupakan saat-saat doanya setiap hari apapun keadaannya. Tengah malam menjadi saat termanis untuk bersekutu denganNYA, mulai anak, hingga cucu menantu tak ada satupun yang terlewatkan. Doa-doanyalah yang selalu menanungi dan menjadi salah satu kekuatan hidup kami.
Percaya atau tidak tanpa doa dari nenek kami terkasih entah kekuatan dari mana yang mampu menguatkan seluruh keluarga ditengah kerasnya perekonomian dan setiap masalah yang ada. Disetiap doanya yang selalu terdengar adalah “Lidungilah mereka, Kuatkanlah mereka, Jauhkan dari kuasa jahat, semua kuasa jahat kuhancurkan dan kupatahkan” seorang yang berdoa begitu keras demi seluruh keluarga. Hingga akhirnya kata-kata itu tidak dapat kami dengar lagi, akhir tahu kemarin merupaka hal kelabu bagi keluarga besar ini. Pendoa Syafaat keluarga telah berkurang, jika ada lagu “di doa ibuku namaku disebut….” Ya itu nyanyian yang sangat tepat. Kalau saya merasa di doa nenekku kami dikuatkan.
Dari kisah itu sekeluarga besar diigatkan untuk kembali membangun pilar-pilar doa tersebut. Kepulangannya memag Tuhan sudah merencanakan yang terindah dalam hidupnya dan untuk hidup kami, agar kembali mendekat padaNya.

Selamat jalan mak….
Samapai bertemu lagi disanan nanti….
Amin.