Minggu, 30 Juni 2013

Masa baru hidupku



Setelah sekian lama tidak memposting apapaun karena kesibukan, hari ini akhirnya ada waktu juga untuk menulis lagi... Mungkin setelah 3 bulan tidak menulis banyak kejadian yang terjadi, mulai dari masa akhir di bangku kuliah, hingga memasuki dunia baru pekerjaan.

April 2013
Pada bulan itu tepatnya 27 April 2013, gelar S.I.Kom semakin mengekor dibelakang nama saya (benar sih kata orang gelar Cuma dibangga-banggakan 1 bulan). Menyelesaikan kuliah tepat waktu menjadi kepuasan sendiri bagiku karena dapat menjalani sesuai dengan taeget hidup, tetapi bukan hal yang mudah untuk melepaskan setiap kenangan yang ada. Setelah 3,5 tahun memeras harta, pikiran dan waktu ternyata banyak goresan dalam buku kehidupan yang tidak akan diulang lagi. Mulai dari menjadi ketua angkatan seumur hidup oleh teman-teman jurusan, dapat aktif di pelayanan mahasiswa, mengenal hidup yang dipulihkan, mendapat komunitas yang menguatkan semuanya masih teringat seperti baru terjadi kemarin. 

Mei 2013
Tepat setelah saya lulus, tak kubungan waktu untuk bersantai-santai. Pekerjaan apapun asal halal aku coba, dan pada saat itu ada pekerjaan sebagai humas di sebuah sekolah yang aq jalani. Meski hanya 3minggu bekerja *sesuai kontrak gitu..* kembali teringat bagaimana hidup ini harus berbagi. Banyak pelajaran yang didapat selama disana, memahami bagaimana mendidik seorang murid, menjaga mereka dan mengingatkan. Banyak kejadian lucu dan menyenangkan yang terjadi disana, meski hanya 3 minggu terasa sudah lama sekali mengenal mereka....

Juni 2013
Setelah habis kontrak 1 minggu sebelumnya, saya agak nekat melamar di sebuah perusahaan sebagai HRD. Belum banyak sih pengetahuan tentang HRD tetapi mau memahami lebih dalam, prosesnya bagi ku cukup singkat hari jumt masukan aplikasi, senin interview, selasa diterima hahahah. Saat diterima ekspresiku hanya datar “ow ya diterima.. oww.. tanggal 1 ya masuk oke2” entah karena terlalu senang atau bimbang ingin lanjut bekerja disekolah atau perusahaan yang ku kenal ternyata tak sesuai harapan. Tapi saat itu aku berpikir inilah tantangan bukan selalu di tempat yang nyaman dan aman tetapi di tempat yang ada ujian dan mempraktekan hidup yang menjadi berkat. Sekarang sudah 3 minggu aku bekerja, sudah jauh lebih nyaman dalam bekerja tetapi menyadari bahwa bukan pada bagian ini aku seharusnya.
Sadar akan hal itu bukan lantas langsung mundur tetapi aku mencoba memahami kembali lagi hidup ditengah komunitas yang berbeda untuk membagi berkat. Puji Tuhan disini masih dapat aku nikmati persekutuan dengan rekan-rekan pekerja meski tidak seramai dahulu di kuliah hehehe.... satu lagi yang membuatku bersyukur, kembali Tuhan beri seorng sahabat dimana dapat saling berbagi mengenai pekerjaan.

Dalam setiap langkah hidup teruslah bermimpi, tapi jangan lupa mimpi itu serahkan pada Tuhan biar IA juga ikut merangkai mimpi dan harapanmu menjadi kisah hidupmu yang terbaik dalam hidupmu. Bersyukur selalu dan terus berusaha itulah yang menjadi pandangan baru dalam masa tansisi kuliah menuju dunia kerja..

Selasa, 26 Maret 2013

MENJADI SAKSI LEWAT KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Humm kadang ada beragam cara kita diingatkan akan kasihNYA yang begitu besar. Kali ini saya merasa diingatkan akan hidup saya mengenai tetap menjadi saksi maupun teladan hidup sehari-hari.

Niatnya sih mungkir mencari orang lain yang bisa menggantikan, tetapi kayaknya sudah dipilihkan bagian yang harus saya bagikan sooo selain membagi pada rekan-rekan saya, saya ingin memberkati orang lain juga melalui tulisan ini :)



MENJADI SAKSI LEWAT KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Tujuan :

  • Makris ditantang menjadi teladan lewat kehidupan sehari-hari! 
  • Mengapa sebagai makris harus bersaksi ?


Pertanyaan : Menjadi saksi, pernahkah teman-teman menyaksiakan kasih Tuhan? Melalui apa ?

  • Kesaksian 
  •   Sharing dengan teman 
  •  PI (Perkabaran Injil)

Menjadi menarik ketika hal itu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Kelihatannya mudah, tetapi pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan. Saya beri waktu 30 detik berpikir apakah sudah menjadi saksi melalui kehidupan sehari ? (tidak usa diutarakan)
Ada kisah menarik dari seorang pemuda yang seperti dari nama saya. DANIEL
Daniel 1 : 1-9 , 6: 1-11
Daniel adalah salah satu anak muda pada zaman yang itu yang unggul dari yang lainya. Pada saat pembuangan itu terjadila pencobaan-pencobaan dari lingkungannya yang mungkin dapat menggugah untuk beralih dari Tuhan, tetapi daniel tetap memiliki ketetapan dalam dirinya untuk tetap selalu mengikut Tuhan (menjadi berbeda / saksi melalui hidupnya ) dilihat dari perilaku yang dia lakukan. Berikut adalah karakter dari Daniel yang menjadi kunci dalam menjadi teladan hidup , yakni:
1.      Mempunyai integritas
Daniel adalah seorang yang mempunyai prinsip yang kuat dalam hidupnya dan tidak pernah mau kompromi terhadap dosa. Dia tidak memakan makanan dan minuman raja yang disediakan baginya (Daniel 1: 8), dia menolak menyembah patung yang dibuat oleh raja Nebukadnezar (Daniel 3), dan dia juga menolak hadiah dari raja Belsyazar (Daniel 5: 17).
2.      Suka berdoa
Daniel dapat menafsirkan dan mengartikan mimpi raja Nebukadnezer karena Daniel sangat peka terhadap suara Tuhan. Tuhan memberi tahu mimpi dan arti mimpi tersebut kepada Daniel melalui doa sebelum seorang pun mengetahui mimpi tersebut. Kepekaan Daniel terhadap suara Tuhan adalah dikarenakan dia sering berdoa. Daniel berlutut, berdoa serta memuji Tuhan sebanyak tiga kali sehari (Daniel 6: 11).
3.       Setia
Daniel hidup diantara orang-orang yang menyembah patung berhala, namun dia tetap setia kepada Allah dan tidak pernah mau menyembah patung berhala tersebut. Daniel tetap berdoa sebanyak tiga kali sehari meskipun bangsa Babel dan bangsa Median menyembah berhala, bahkan dia berdoa dengan cara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan oleh orang Median yang membuat larangan untuk menyembah ilah lain selain patung berhala.
4.      Mengenal dan mengasihi Allahnya
Daniel tetap menyempatkan diri untuk berdoa kepada Allah meskipun dia dilarang untuk menyembah Allah. Daniel mengadu kepada Allah saat pejabat-pejabat tinggi lainnya iri padanya dan hendak menjatuhkannya dari posisinya. Daniel lebih mengandalkan Allah daripada raja Darius. Daniel adalah orang yang penuh kasih dan mau mengampuni. Dia tidak pernah dendam kepada siapapun meskipun orang itu pernah menyakitinya. Sifat dan sikap Daniel yang seperti ini merupakan gambaran dari Allah yang penuh kasih kepada kita meski sering kali kita meninggalkan Allah dan berpaling kepada ilah-ilah lain dan menyakiti hati Allah.

Lalu bagaimana dengan kehidupan kita apkah kita sudah berani menjadi saksi melalui gaya hidup ini?
Setiap kita perlu menyadari pentingnya menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari, mengapa ? Karena akhir-akhir ini setiap orang memandang kebenaran merupakam sebuah hal yang relatif dimana semuanya tidak jelas antara baik dan buruk, maupun benar salah. Setiap kita mungkin merasa sudah bersaksi melalui setiap kata-kata saat sharing atau apapun itu, tetapi dari semuanya itu kita perlu membagikan pola hidup yang berbeda dimana kita sudah belajar mengenai kebenran, dimana kita juga memiliki kasih Kristus didalam diri kita. Menjadi teladan bukan persoalan dari kat-kata kita saja tetapi juga pada tindakan. Kembali pada teladan hidup yang luar biasa Yesus, Yesus banyak memberikan teladan bukan hanya melalui bentuk kata-kata pengajarannya tetapi IA langsung menunjukkanya dalam tindakknya : IA mengampuni seorang  wanita yang berdosa (apakah kita sudah mengampuni orang yang bersalah pada kita ?) IA menjadi seorang hamba dalam kisah hidupnya menunjukkan pemimpin yang gaya hidup mememntingkan orang lain (apakah kita sudah memperhatikan orang lain, atau sudahka hidup kita menjadi hamba bagi orang lain?) IA taat akan Bapa, melalui gaya hidupnya meskipun melayni orang lain tetap ada waktu dengan BAPA ( Bagaimanakah kita apakah memiliki waktu teduh yang baik?) pertanyann ini bukan buat teman-teman tetapi juga untuk saya apakah hidup kita ini sudah menjadi teladan bagi sekitar kita
Titus 2 : 6-7
Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA hal dan JADIKANLAH DIRIMU SENDIRI SUATU TELADAN DALAM BERBUAT BAIK. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.

Lalu, bagaimana caranya untuk menjadi teladan yang baik?

  • Menjadi teladan melalui perkataan. Dalam Kolose 4:6 ditulis, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Melalui perkataan yang positif dan membangun, kita menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan sekaligus menjadi berkat lewat perkataan kita. 
  • Menjadi teladan melalui cara hidup. “Orang benar akan hidup oleh iman" (Roma 1:17, Habakuk 2:4). Iman adalah dasar kehidupan umat percaya. Cara hidup dengan iman merupakan teladan yang baik yang dapat kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari ketika menghadapi situasi apapun juga. 
  •  Menjadi teladan melalui cara kita mengasihi orang lain. Yoh 13:35 menulis, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Kita menjadi saksi Kristus bagi orang lain melalui kasih yang kita nyatakan dalam perbuatan nyata. Perbuatan kasih adalah teladan baik yang perlu kita lakukan karena Yesus telah terlebih dahulu mengasihi kita. 
  • Menjadi teladan melalui perbuatan iman. Abraham adalah teladan orang beriman (Roma 4:18-22). Perbuatan imannya nyata ketika ia tetap percaya dan tidak bimbang akan janji Tuhan walaupun tubuhnya sudah sangat lemah, usianya sudah sangat tua dan rahim Sara telah tertutup. Menjadi teladan iman yaitu jika kita hidup dan melakukan perbuatan iman. 
  • Menjadi teladan melalui hidup kudus. Fil 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Memiliki pikiran yang kudus adalah awal untuk kita dapat hidup dalam kekudusan, menjaga kekudusan dan menjadi contoh nyata bagi orang lain. Bukan hanya saat kita ramai-rami tetapi dalam kesendirian apakah kita tetap memiliki hidup yang kudus!
Yesus telah menjadi teladan yang baik melalui perkataan maupun perbuatan. Kita pun bisa menjadi teladan yang baik melalui perkataan, cara hidup, cara kita mengasihi orang lain, melalui perbuatan iman dan melalui hidup kudus. Jika kita melakukannya, hidup kita telah menjadi saksi Kristus yang hidup dan nyata di tengah dunia.
 

KISAH MENARIK
Di dalam hidupnya, Mahatma Gandi, tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan India dengan cara damai, sering mengutip dari Khotbah di Bukit di Matius 5-7.
Seorang misionaris E. Stanley Jones bertemu dengan Gandhi dan bertanya,"Sekalipun Anda sering mengutip kata-kata Kristus, mengapa Anda kelihatannya keras menolak untuk menjadi pengikutnya?
Jawab Gandhi, "Saya tidak pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus Anda. Tapi saya tidak suka dengan orang Kristen Anda."
"Jika orang Kristen benar-benar hidup menurut ajaran Kristus, seperti yang ditemukan di dalam Alkitab, seluruh India sudah menjadi Kristen hari ini," katanya lagi.
Kita akan mengerti mengapa Gandhi mempunyai pandangan itu jika kita melihat pada pengalamannya saat ia bekerja sebagai seorang pengacara di Afrika Selatan yang menjalani sistem apartheid pada waktu itu. Sebagai seorang anak muda, Gandhi sangat tertarik dengan Kekristenan dan ia mempelajari Alkitab dan ajaran-ajaran Kristus. Dia serius mempertimbangkan untuk menjadi seorang Kristen dan mencari sebuah gereja untuk dikunjungi yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Di pagi minggu saat ia mau melangkah masuk ke gereja, seorang penerima tamu menghalang langkahnya.
"Mau ke mana kamu orang kafir?" tanya seorang pria berkulit putih padanya dengan nada yang angkuh.
Gandhi menjawab, "Saya ingin mengikuti ibadah di sini." Penatua gereja itu membentaknya dengan berkata, "Tidak ada ruang untuk orang kafir di gereja ini. Enyahlah dari sini atau saya akan meminta orang untuk melemparkan kamu keluar!"
Suatu tindakan keangkuhan dari seorang yang seharusnya mewakili Kristus menghentikan langkah seorang Gandhi untuk mempertimbangkan Kekristenan bagi dirinya, namun dia tidak dapat menyangkal kebenaran ajaran dan juga teladan hidup Kristus. Itulah yang membuatnya mengangkat hal-hal yang baik yang ditemukan di dalam ajaran dan kehidupan Kristus dan menerapnya sebagai falsafah kehidupannya.


"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."
(1 Timotius 4:12)

Jumat, 18 Januari 2013

Face it!

One last cry
Before I leave it all behind
I gotta put you out of my mind this time
Stop living a lie
I guess I'm down to my last cry.....


       Dalam hidup ada masanya sebuah pertemuan dan ada masanya perpisahan. Dalam setiap bagian itu Tuhan sudah menentukan jalan bagi kisah hidup kita. Siapa yang akan kita temui, siapa yang akan membangkitkan semangat kita, siapa yang mengajarkan apa itu kecewa dan siapa yang mengingatkan saat semuanya tidak pada jalan yang benar.

Satu hal yang dapat membuatku bersyukur selalu adalah setiap orang yang selalu Tuhan beri dalam hidup dan memberi warna yang indah! Dalam masa SMA Ia beri sahabat yang ada selalu saling mendukung dan mengingatkan walau ditengah setiap kenakalan yang ada, Tuhan masih menyatakan penyertaanNya. Masa boleh berganti Sahabat akan selalu di hati, masa SMA berganti menjadi perkuliahan diaman semuanya adalah baru. Sekali lai penulis Agung menempatkan nama-nama dalam skenario hidupku yang berliku. Masa dimana kembali mengenalNya secara pribadi dan terlibat dalam pelayanan yang benar memproses hidup ini, baik itu secara sosial maupun rohani.

1 Tahun PenyertaanNYA.....

Mazmur 34 : 8 
"Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka"

Tahun 2012 -2013 Tuhan memberi kepercayaan untuk memimpin sebuah Pelayanan Mahasiswa di kampus ini. Dapat dikatakan dengan tangan yang hampa aku menerima panggilanNYA. Bulan berganti bulan hingga tak terasa 1 tahun aku menyelesaikannya! Bukan perkara yang mudah jika hanya diucapkan Aku bersyukur Tuhan, tetapi AKU LUAR BIASA BERSYUKUR TUHAN. Melihat semua penyertaanNya, melihat semua hal yang sudah kucoba berikan yang terbaik, melihat kasihNya dalam hidupku, sahabat, jemaat yang ada begitu tak terhitung kebangganku akan hidupku yang sudah dipoles dalam prosesNya. Kini semuanya sudah usai, saatnya kembali melanjutkan kisah yang Tuhan titipkan untuk aku jalani lagi. Meski akan berat jika 1 tahun lalu Tuhan masih sediakan komunitas dimana aku dapat bertumbuh dan berkembang tetapi entah apakah masih ada kesempatan untuk memiliki komunitas yang seperti itu. Dalam Komunitas ini hidupku banyak dibenturkan dengan ketidak senangan untuk hidup, bagaiama dituntut untuk jadi teladan, bagaiaman dikikis setiap keegoisan, kesombongan dan sisi yang kurang baik. Dan yang masih bisa membuatku tersenyum meninggalkan komunitas ini adalah...........

Janganlah engkau puas dengan ramainya persekutuan hari ini, tetapi berbahagialah jika masih ada mahasiswa yang dapat menceritakan dan mensyukuri Kasih Tuhan dalam hidupnya dan ia masih tertolong dan semangat karena adanya Komunitas ini. Dan jangalah sedih jika persekutuan hari itu sepi, tetapi bersedihlah saat sahabat yang sudah sama-sama mendapat binaan hilang karena satu dan lai hal. 
Bersuka citalah karena kalian masih dapat menikmati kasihNya dan saatnya kini membagikannya!


Amsal 3 : 3
"Janganlah kiranya KASIH dan SETIA meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu"