Jadi teringat dulu saya pernah menerima BBM yang berisikan
mengenai pacara VS sahabat. Bru ini saya seperti mengulng kata-kata dalam BBM
yang terdahulu ini, dan saya menemukan beberapa hal baru yang menyadarkan saya
sahabat itu indah meski tidak dpat menjadi sempurna untuk dibawa kepelaminan.
Ketika awal berjumpa seorang sahabat masih bisa merelakan
sahabatnya ini untuk berelasi dengan siapapun bahkan mendukung untuk mendapat
kekasih hati. Tetapi jika pacar umumnya akan sedikit membatasi ruang lingkup
pertemanan ada juga yang merelakan tapi sebenarnya di hatinya tak rela, kalau
sahabat relaaaa banget... hahahha
Ketika waktu berjalan hingga muncul rasa suka pada tambatan
hati, betapa senangnya sahabat itu melihat rekannya akan memiliki pacar, tanpa
memikirkan kedepanya waktu bersama sahabatnya akan banyak terpangkas untuk
sahabatnya itu bersama kekasihnya. Hanya dalam hati saja yang
mengetahuinya.....
Saat proses hingga jadian, seorang sahabat selalu mendukung
apapun yang rekannya lakukan, memberi dukungan positif, merelakan waktu bersama
terpotong agar bisa PDKT. Tetapi saat diingatkan mengenai keburukan lawan
jenisnya mungkin sedkiti yang mau mengerti , bahkan tak jarang akan dilihat
tidak mendukung. Hingga proses itu berakhir dan klian jadian sahabat ini begitu
senangnya karena mengetahui proses dari awal dan turut dalam kebahagiaan
kalian.
Tapi disinilah tahap persahabatan ini diuji (umumnuya)
Membagi waktu dengan pacar atau sahabat, mengerjakan hal-hal
dengan pacar atau sahabat, mengantarkan pacar atau sahabat, menelpon atau sms
pacar atau sahabat.
Hari terus berlalu...
Saat nge-date izin mengajak sahabat klian keluar, pasangan
kita menjawab “kenapa dengan dia, bagaimana kalau kita ber2 saja”. Bagaimana jika
dengan sahabat? “Mana pacarmu koq ga diajak” terlihat sederhana tapi berbeda.
Saat ada masalah dengan sahabatmu dan kamu bercerita pada
pacarmu “Nah apa aku bilang coba kalau km ga temenan sama dia gak kyak gni kan”
kalau kamu ada masalah dengan pacarmu bagaimana respon sahabatmu? Dia akan
duduk mendengar dan memberi semangat positif (koq kayak gue ya... hahaha)
Syukur deh balikan...
Melupakan sahabat dan kembali pada kemesaraan bersama, hingga
pada masanya kelulusan
Persahabatan yang dibangun akan tetap kokoh, mungkin juga
kokoh seperti cinta mereka. Tapi pernahkah menyadari tak semua cerita dapat
kamu ceritakan ke pacaramu, tapi dengan sahabatmu apa saja yang tidak dpat kamu
ceritakan. Saat kamu boring dan terpukul meski sahabat tak ada disampingmu
betapa ia ingin didekatmu tetapi sudah ada orang lain yang disebelahmu...
Samapi tulisan ini saya tulis, ya sedih saya menginagat
setiap perjalanan persahabatan yang boleh Tuhan berikan pada saya,, ow ya
lanjut dulu sampai pernikahan...
Saat menikah selain orang tuamu, seorang sahabat mungkin tak
hanya tersenyum tapi juga menangis bahagia. Setelah sekian lama bersama setiap
masa suka duka terlewati, kini harus terbatasi dengan istilah keluarga (meski
persahabatan tak akan putus, tapi tau diri lah,,, hehehe)
Sangat berharap persahabatan itu akan terus langgeng hingga
sling dapat menunjukkan ke anak-anak seterusnya.... (masa depan banget...)
Bagi aku sahabat orang yang berarti, harus aku akui diatas
kekasih. Saat suka, duka, tertawa, menangis, berbagi cerita masa lalu dan masa
dtang. Hanya saling diam dan menatap tapi masa2 seperti itu inda buatku, karena
tak selamanya sahabatku akan berada disisiku, ada masanya dia akan bahagia
dengan pasangannya dan bagianku mendoakan kebahagiaan itu.....
Terima kasih untuk semua sahabatku......
(air mata menetes.... )
Sahabat itu saling mendengar dan mengingatkan :) suka duka bersama :) hahahahahha mak jleb rek aq baca'e brasa masih blom bisa jadi sahabat yg baik yg bisa dengar2an :)
BalasHapus