Sabtu, 10 Maret 2012

I Called you Best friend


Hari pertama mengenalnya lebih dalam di hidupku. Tak kukira akan berlanjut dari sebuah pertemanan ke tahap persahabatan yang “mungkin” saling bertumbuh dan mendorong. Pertama kali kami berjumpa di sebuah persekutuan kecil “Pendalaman Alkitab” semulanya hanya tegur sapa dan memberi senyuman. Semuanya di mulai dari 0 atau belum kenal sama sekali. Seiring berjalannya waktu kami saling mengenal lebih dalam, mulai dari di add di Facebook, SMS, perjumpaan langsung dan telpon menjadi media kami untuk akrab dan saling mengenal. 

“Hai mas model” postingan di wall facebook yang masih aku ingat. Hanya senyum dan membalas “Haduh... ga usa model2 gt”. Salah satu sapaan kami di awal pertemanan ini, dan semakin berjalannya waktu kami mendapatkan nama panggilan yang saling mengena 1 dengan yang lain. Seperti layaknya persahabatan tak luput dari masa bahagia dan masa sedih, kalau mau diurai bahagia dan sedih mana yang lebih banyak? Hemmm.... semuanya berjalan beriringan mengisi setiap kisah dalam buku kehidupan ini.

Tak kenal maka tak sayang...
Pribahasa yang unik, tetapi jika terlalu kenal jadinya terlalu sayang (menurut saya..) hingga sekarang mengenalnya, cerita apapun kami share-kan bersama, setiap tawa, sedih, bangga, kekurangan, dan kelebihan selalu mewarnai semua cerita antara kami. Hingga rasanya bila saling melihat sudah seperti berkaca dengan saudara sendiri. Tiap dukungan, peringatan, doa selalu saling bergantian melangkah bersama dalam hidup ini. Setiap kisah pasti ada ingatan yang paling tak terlupakan, apa lagi sudah kenal dan sudah “sayang”.

Kisah terburuk yang pernah terjadi dalam 2 tahun ini adalah dimana ia menghilang dan sedang puas serta “menikmati” pasangannya. Jujur rasa saat itu sedih, kecewa, dan bingung, seorang yang sudah dikenal dengan baik ternyata belom saya kenali dengan baik. Sedih melihatnya jauh dan berbeda, kecewa kenapa hal  itu bisa terjadi apa lagi kami sering saling mengingatkan, bingung apa yang bisa dilakukan untuk kembali bersama. Saat itu hanya bisa terdiam dan mempercayai “jika seorang itu senang dan nyaman dengan kita dan Tuhan percayakan untuk tumbuh bersama, pasti ada jalanya untuk kembali bersama” meski dengan berat hati mempercayainya dan mendokannya. Tuhan jawab semuanya hingga sekarang kami masih bisa bersahabat.

Kisah termanis yang pernah terjadi dalam 2 tahun ini adalah dimana suatu malam kami saling share dan disitu kami begitu saling terbuka dan memahami lebih lagi sisi lain dari kehidupan kami. Malam itu rasnya begitu “Luar Biasa” bersama seorang sahabat melepas sebuah malam yang panjang dengan cerita yang menguras kesedihan dan keterbukaan serta kesediaan menerima apa adanya lalu terus mendukung apapun yang terjadi.

Sebenarnya juga bingung kenapa sampai ada tulisan begitu panjang untuk menceritkan kisah 2 tahun persahabatan ini. Kadang sahabat lebih akrab dari saudara, kadang sahabat lebih perhatian dari kakak atau adik, kadang sahabat lebih mencintai dari pacar, kadang sahabat mengegur seperti orang tua. Tapi yang ku pahami sahabat begitu mengasihi dengan cara yang terbaik untuk sahabat terbaiknya itu.

10 Maret 2012
Awalnya aneh menentukan tanggal ini, tapi setidaknya ada momentum peringatan kebersamaan yang Tuhan beri selama tahun-tahun itu. Terima kasih untuknya dan NYA dalam setiap apapun dihidupku, 1 tahun, 2 tahun pasti Tuhan akan lanjutkan 3 tahun dan seterusnya. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar