Hari
pertama mengenalnya lebih dalam di hidupku. Tak kukira akan berlanjut dari
sebuah pertemanan ke tahap persahabatan yang “mungkin” saling bertumbuh dan mendorong.
Pertama kali kami berjumpa di sebuah persekutuan kecil “Pendalaman Alkitab”
semulanya hanya tegur sapa dan memberi senyuman. Semuanya di mulai dari 0 atau
belum kenal sama sekali. Seiring berjalannya waktu kami saling mengenal lebih
dalam, mulai dari di add di Facebook, SMS, perjumpaan langsung dan telpon
menjadi media kami untuk akrab dan saling mengenal.
“Hai mas model”
postingan di wall facebook yang masih aku ingat. Hanya senyum dan membalas “Haduh... ga usa model2 gt”. Salah satu
sapaan kami di awal pertemanan ini, dan semakin berjalannya waktu kami
mendapatkan nama panggilan yang saling mengena 1 dengan yang lain. Seperti
layaknya persahabatan tak luput dari masa bahagia dan masa sedih, kalau mau
diurai bahagia dan sedih mana yang lebih banyak? Hemmm.... semuanya berjalan
beriringan mengisi setiap kisah dalam buku kehidupan ini.
Tak kenal maka tak
sayang...
Pribahasa
yang unik, tetapi jika terlalu kenal jadinya terlalu sayang (menurut saya..) hingga
sekarang mengenalnya, cerita apapun kami share-kan bersama, setiap tawa, sedih,
bangga, kekurangan, dan kelebihan selalu mewarnai semua cerita antara kami.
Hingga rasanya bila saling melihat sudah seperti berkaca dengan saudara
sendiri. Tiap dukungan, peringatan, doa selalu saling bergantian melangkah
bersama dalam hidup ini. Setiap kisah pasti ada ingatan yang paling tak
terlupakan, apa lagi sudah kenal dan sudah “sayang”.
Kisah
terburuk yang pernah terjadi dalam 2 tahun ini adalah dimana ia menghilang dan
sedang puas serta “menikmati” pasangannya. Jujur rasa saat itu sedih, kecewa,
dan bingung, seorang yang sudah dikenal dengan baik ternyata belom saya kenali
dengan baik. Sedih melihatnya jauh dan berbeda, kecewa kenapa hal itu bisa terjadi apa lagi kami sering saling
mengingatkan, bingung apa yang bisa dilakukan untuk kembali bersama. Saat itu
hanya bisa terdiam dan mempercayai “jika seorang itu senang dan nyaman dengan
kita dan Tuhan percayakan untuk tumbuh bersama, pasti ada jalanya untuk kembali
bersama” meski dengan berat hati mempercayainya dan mendokannya. Tuhan jawab
semuanya hingga sekarang kami masih bisa bersahabat.
Kisah
termanis yang pernah terjadi dalam 2 tahun ini adalah dimana suatu malam kami
saling share dan disitu kami begitu saling terbuka dan memahami lebih lagi sisi
lain dari kehidupan kami. Malam itu rasnya begitu “Luar Biasa” bersama seorang
sahabat melepas sebuah malam yang panjang dengan cerita yang menguras kesedihan
dan keterbukaan serta kesediaan menerima apa adanya lalu terus mendukung apapun
yang terjadi.
Sebenarnya
juga bingung kenapa sampai ada tulisan begitu panjang untuk menceritkan kisah 2
tahun persahabatan ini. Kadang sahabat lebih akrab dari saudara, kadang sahabat
lebih perhatian dari kakak atau adik, kadang sahabat lebih mencintai dari
pacar, kadang sahabat mengegur seperti orang tua. Tapi yang ku pahami sahabat
begitu mengasihi dengan cara yang terbaik untuk sahabat terbaiknya itu.
10 Maret 2012
Awalnya
aneh menentukan tanggal ini, tapi setidaknya ada momentum peringatan
kebersamaan yang Tuhan beri selama tahun-tahun itu. Terima kasih untuknya dan
NYA dalam setiap apapun dihidupku, 1 tahun, 2 tahun pasti Tuhan akan lanjutkan
3 tahun dan seterusnya. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar